Skip to main content

Kreativitas ( Tugas Mata kuliah kreativitas AUD) "Daur Ulang sampah plastik jadi mainan" Alat Peraga Edukatif PAUD

  •  Kreativitas

    Pengertian 

    Kreativitas adalah proses yang digunakan seseorang untuk mengekspresikan sifat dasarnya melalui suatu bentuk atau medium sedemikan rupa sehingga menghasilkan rasa puas bagi dirinya, menghasilkan sutu produk yang mengkomunikasikan sesuatu tentang diri orang tersebut kepada orang lain (Reynold Bean:1995). 


    Kreativitas adalah kemampuan untuk memikirkan sesuatu dengan cara-cara yang baru dan tidak biasa dan melahirkan suatu solusi yang unik terhadap masalah-masalah. (John.W.Santrock : 1995)


    Kreativitas merupakan kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata, baik dalam bentuk cirri-ciri aptitudemaupun non aptitude, baik dalam karya baru maupun kombinasi dengan hal-hal yang sudah ada yang semuanya itu relatif berbeda dengan apa yang telah ada sebelumnya (Reni Akbar : 2001).


    Menurut Rohemberg, kreativitas adalah kemampuan untuk menghasilkan idea tau gagasan dan solusi yang baru dan berguna untuk memecahkan masalah dan tantangan yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari (Diana Mutiah : 2010).


    Jadi, kreativitas adalah kemampuan untuk memikirkan sesuatu ide atau gagasan yang berguna untuk menciptakan sesuatu yang baru atau karya baru dengan kombinasi dengan hal-hal yang telah ada yang berbeda dari sebelumnya.

    Ciri-ciri

    Supriadi (1994) mengatakan bahwa ciri-ciri kreativitas dapat dikelompokkan dalam dua kategori yaitu kognitif dan non kognitif. Ciri kognitif diantaranya orisinalitas, fleksibilitas, kelancaran, dan elaborasi. Sedangkan ciri non kognitif yaitu motivasi sikap dan kepribadian kreatif.


     24 ciri kepribadian  yang ditemukannya, yaitu :
    • Terbuka terhadap pengalaman baru 
    • Fleksibel dalam berpikir dan merespon
    • Bebas dalam menyatakan pendapat dan perasaan
    • Menghargai fantasi
    • Tertarik pada kegiatan kreatif
    • Mempunyai pendapat sendiri dan tidak terpengaruh oleh orang lain
    • Mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi
    • Toleran terhadap perbedaan pendapat dan situasi yang tidak pasti
    • Beranimengambil resiko yang diperhitungkan 
    • Percaya diri dan mandiri
    • Memiliki tanggung jawab dan komitmen kepada tugas
    • Tekun dan tidak mudah bosan
    • Tidak kehabisan akal dalam memcahkan masalah
    • Kaya akan inisiatif
    • Peka terhadap situasi lingkungan
    • Lebih beorientasi ke masa kini dan nasa depan daripada masa lalu
    • Memiliki citra diri dan stabilitas emosi yang baik
    • Tertarik kepada hal-hal yang abstrak, kompleks, holistis dan mengandung teka-teki
    • Memiliki gagasan yang orisinal
    • Mempunyai minat yang luas
    • Menggunkan waktu luang untuk kegiatan yang bermanfaat dan konstruktif bagi pengembangan  diri 
    • Kritis terhadap pendapat orang lain
    • Senang mengajukan pertanyaan yang baik
    • Memilki kesadaran etika-moral dan estetik yang tinggi. 

    Ciri yang berhubungan, yang diacu sebagai “sindrom kreativitas” yaitu:
    • Keluwesan
    • Ketidakpatuhan
    • Kebutuhan akan otonomi
    • Kebutuhan bermain
    • Kesenangan mengolah gagasan
    • Ketegasan
    • Ketenangan
    • Keyakinan diri
    • Rasa humor
    • Keterbukaan
    • Persistensi intelektual
    • Kepercayaan diri
    • Keingintahuan
    • Kesenangan mengambil resiko yang sudah diperhitungkan bila keberhasilan bergantung pada kemampuan sendiri
    • Minat yang tidak sesuai dengan jenis kelamin
    • Perasaan malu dalam situasi sosial
    • Lebih menyukai fantasi dari pada petualangan nyata
    • Ketekunan mengembangkan minat yang dipilih sendiri


    Faktor pendukung dan penghambat

    Faktor pendukung 
    Rangsangan mental
    Pada aspek kognitif anak distimulasi agar mampu berbagi alternatif pada setiap stimulan yang muncul. Pada aspek kepribadian anak distimulasi untuk memngembnagkan macam potensi pribadi kreatif seperti percaya diri, keberanian, ketahanan diri. Pada aspek psikologis agar anak memiliki rasa aman, kasih sayang, dan penerimaan.
    Iklim dan kondisi lingkungan
    Kondisi lingkungan di sekitar anak sangat bepengaruh besar dalam menumbuh kembangkan kreativitas.

    Lingkungan 
    Peran guru
    Guru yang kreatif adalah guru yang secara kreatif mampu menggunakan berbagai pendekatan dalam proses kegiatan belajar  dan membimbing siswanya

    Beberapa hal yang dapat memdukung peran guru dalalm mengembangkan kreativitas siswa, yaitu : percaya diri, berani mencoba hal yang baru, memberika contoh, menyadari keragaman karakteristik siswa, memberikan kesempatan pada siswa untuk berekspresi dan bereksplorasi, berpikir positif, 


    Peran orang tua
    Utami munandar menjelaskan beberapa sikap orang tua yang menunjang tumbuhnya kreativitas, sebagai berikut :
    Meghargai pendapat anak dan mendorongnya untuk mengungkapkan
    Memberi waktu kepada anak untuk berpikir, merenung dan berkhayal
    Membolehkan anak mengambil keputusan sendiri
    Mendorong anak untuk menjaki dan mempertanyakan hal-hal
    Meyakinkan anak bahwa orang tua menghargai apa yang ingin dicoba, dilakukan, dan apa yang dihasilkan
    Menunjang dan mendorong kegiatan anak
    Menikmati keberadaannya bersama anak
    Memberi pujian yang sungguh-sungguh kepada anak
    Mendorong kemandirian anak dalam bekerja
    Menjalin hubungan kerjasama yang baik dengan anak.
    Tegano, D.W (1991) mengemukakan bahwa yang mematikan kreativitas anak diantaranya :
    menjadikan anak-anak bekerja mengharapkan penghargaan2.
    membuat situasi kompetisi
    memfokuskan siswa pada penilaian
    terlalu banyak pengawasan
    menciptakan pilihan situasi yang terbatas
    Adapun sikap orang tua yang tidak menunjang pengembangan kreativitas anak (Munandar, 2004) adalah:
    Mengatakan kepada anak bahwa ia dihukum jika berbuat salah.
    Tidak membolehkan anak menjadi marah terhadap orang tua 
    Tidak membolehkan anak mempertanyakan keputusan orang tua. 
    Tidak membolehkan anak bermain dengan anak dari keluarga yang mempunyai pandangan dan nilai yang berbeda dari keluarga anak. 
    Anak tidak boleh berisik. 

    Orang tua ketat mengawasi kegiatan anak. 
    Orang tua memberi saran-saran spesifik tentang penyelesaian tugas. 
    Orang tua kritis terhadap anak dan menolak gagasan anak. 
    Orang tua tidak sabar dengan anak
    Orang tua dan anak adu kekuasaan
    Orang tua menekan dan memaksa anak untuk menyelesaikan tugas. 

    Faktor penghambat

    Hambatan diri sendiri
    Psikologis 
    Pengaruh dari kebiasaan atau pembiasaan, perkiraan harapan orang lain kurangnya usaha dan kemalasan mental, menentukan sendiri batasan yang tidak perlu, kekakuan dan ketidaklenturan dalam berpikir, ketakutan untuk mengambil resiko, ketidakberanian untuk berbeda atau menyimpang daari yang lazim dilakukan, takut dikiritik, diejek, ketergantungan terhadap otoritas, kecenderungan untuk mengikuti pola perilaku orang lain

    Biologis
    Keturunan atau hereditas yang diwarisi berperan dalam menetukan batas-batas intelegensi dan kreativitas

    Fisiologis
    Seseorang dapat mengalami kendala karena terjadi kerusakan otak yang disebabkan oleh penyakit atau kecelakaan

    • Sosiologis
    Ungkapan kreatif melibatkan risiko pribadi. Sering seseorang mundur dari pernyataan atau pendapat agar merasa diterima.
    Pola asuh
    Sistem pendidikan
           

         Hasil karya

    “Memancing Ikan Angka/Huruf”

    Manfaat dari permainan ini adalah mengenalkan anak angka dan huruf dengan bermain sehingga lebih menyenangkan


    Alat dan Bahan :
    Gunting/cutter
    Lem(perekat)
    Double tip
    Kertas undangan bekas
    Plastik bekas(kemasan kerupuk, deterjen) 
    Kardus 
    Sumpit atau pegangan balon
    Magnet
    Tali layangan
    Kapas secukupnya
    Kertas HVS
    Kertas metalik (kertas mengkilat)
    Plastik bening pembungkus buku
    krayon
    Cara membuat :
    1. Siapkan 2 potong kertas undangan dan plastik bekas dengan ukuran kira-kira 10 cm yang ujungnya telah terlipat (gambar 1.2)
    2. Anyamlah kedua ptong kertas atau plastik bekas(gambar .1.2)
    3. Letakkan kapas kedalam plastik yang telah dianyam, dan masukkan kertas bekas kedalam kertas undangan yang telah dianyam (gambar 1.3)
    4. Buat ekor ikan dengan menggunting dan lem dibagian ujung badan dan ekornya, lalu buat mata ikan dengan spidol diatas kertas hvs membentuk lingkaran lalu lem.(gambar 1.4)
    5. Buat pancingnya dengan mengikatkan tali dengan sumpit dan magnet(gambar 1.6)
    6. Setelah membuat ikan dan pancingnya, kemudian membuat kolamnya dengan menggunakan kardus, lubangi di samping kiri dan kanan kardus lalu beri platik bening agar ikannya dapat terlihat dari luar. Tempelkan kertas metalik di bagian dalam kardus (gambar 1.7)
    7. Hiasi bagian luar kardus dengan menempelkan gambar ikan yang telah digambar dan diwarnai menggunakan krayon (gambar 1.8)














    DAFTAR PUSTAKA

    Sujiono, Yuliani Nurani. (2012). Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta : PT Indeks
    Masnipal. (2013). Siap Menjadi Guru dan Pengelola  PAUD Profesional. Jakarta : Gramedia
    Rachmawati, Yeni & Kurniati, Euis. (2010). Strategi Pengembangan Kreativitas Pada Anak Usia Taman Kanak-Kanak. Jakarta :  Kencana
    Hawadi, Reni Akbar, dkk. (2001). Kreativitas.Jakarta :PT Grasindo
    Mutiah, Diana. (2010). Psikologi Bermain Anak Usia Dini. Jakarta : Kencana











    KREATIVITAS ANAK USIA DINI



    DISUSUN OLEH :
    NAMA : MUFTIHATUR RAHMAH
    NIM : 1349041012
    KELAS : B

    PROGRAM STUDI PG PAUD
    FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
    UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

       

        Buka link berikut untuk melihat video







Gambar 1.1

Gambar 1.2







Gambar 1.3




Gambar 1.4




Gambar 1.5








Gambar 1.6





Gambar 1.7





Gambar 1.8

Comments

MuftihaturBulan said…
https://youtube.com/shorts/odkQJeaXAGo?feature=share
MuftihaturBulan said…
Video https://youtube.com/shorts/XZgTbpX4w0w?feature=share

Popular posts from this blog

Permasalahan Pada Eksternal Hardware PC

No. Klasifikasi Masalah Identifikasi Masalah Diagnosa Masalah Penyelesaian Masalah 1. Printer · Selalu muncul warning di monitor ·   Periksa sumber listrik dan kabel power printer, bisa menggunakan test pen. · Perika colokan ke sumber listrik, apakah sudah terpasang dengan baik. · Mencetak tidak sesuai setting ·   Periksa kabel data yang di gunakan · ganti dengan kabel data yang lain · Print kertas double · Kertas menempel pada kertas yang lainnya · Rapikan kertas sebelum di masukkan kedalam printer 2. TV Tuner · Gambar tidak jelas · Sambungan ke TV tuner tidak rapat · Periksa sambungan · Tidak dapat menyipan ke memori ·   Memori tidak rapat · Rapatkan memori · Suara tidak ada · Kabel speaker putus · Sambung kabel

Perbedaan Individual Peserta Didik

A.  Pengertian Individu Manusia adalah mahluk yang dapat dipandang dari berbagai sudut pandang . Sejak ratusan tahun sebelum Isa, manusia telah menjadi obyek filsafat, baik obyek formal yang mempersoalkan hakikat manusia maupun obyek material yang mempersoalkan manusia sebagai apa adanya manusia dengan berbagai kondisinya. Sebagaimana dikenal adanya manusia sebagai mahluk yang berpikir atau  homo sapiens, mahluk yang berbuat atau  homo faber, mahluk yang dapat dididik atau  homo educandum dan seterusnya. Dalam kamus Echols & Shadaly (1975), individu adalah kata benda dari individual yang berarti orang, perseorangan, dan oknum. Berdasarkan pengertian di atas dapat dibentuk suatu lingkungan untuk anak yang dapat merangsang perkembangan potensi-potensi yang dimilikinya dan akan membawa perubahan-perubahan apa saja yang diinginkan dalam kebiasaan dan sikap-sikapnya. Dalam pertumbuhan dan perkembangannya, manusia mempunyai kebutuhan-kebutuhan. Pada awal kehidupann

TOKOH PAUD

NO NAMA RANGKUMAN PENCAPAIAN 1 Jon amos Comenius (1592-1670) Pada 1631 menerbitkan the school of infancy yang berfokus pada tahun-tahun awal pendidikan seorang anak dan khususnya mengenai pendidikan oleh para ibu dirumah. Pada 1658 orbis sensualium bukuk bergambarnya yang pertama bagi anak-anak diterbitkan 2 Jean-jacques rousseau 1712-1778 Pada 1762 menerbitkan emile yang menjelaskan pandangannya tetang sistem pendidikan universal melalui pengalaman anak bernama emile. 3 J.H. Pestalozzi 1746-1827 Pada 1780 menerbitkan leonard and Gertrude: a book for the people yang memaparkan pandangan mengenai pendidikan sebagai pusat regenerasi sebuah komunitas. Dia menulis;sekolah betul-betul memerlukan hubungan yang sangat dekat dengan kehidupan rumah. Dia percaya bahwa para ibu harus cukup terdidik untuk meyngajar anak-anaknya di rumah.