Skip to main content

Posts

Showing posts from February, 2020

MK: BERMAIN DAN PERMAINAN

 MK: BERMAIN DAN PERMAINAN  ( Dosen: Rusmayadi, S.Pd, M.Pd) Dalam konsep Islam bermain sangat dianjurkan oleh Rasulullah. Bahkan setiap orangtua hendaknya selalu menyempatkan diri bermain bersama anak-anaknya BERMAIN AKTIF BERMAIN BEBAS DAN SPONTAN Bermain bebas dan spontan artinya kegiatan bermain dilakukan dimana saja, dengan cara apa saja dan sesuai dengan apa yang ingin dilakukan, tidak ada peraturan yang harus diikuti oleh anak dalam permainan tersebut. Anak melakukan permainan tanpa adanya paksaan dari orang lain atau teman-temannya. Anak bermain semata-mata hanya karena keinginan dan kemauannya sendiri tanpa ia rencanakan sebelumnya sehingga anak itu merasa senang. Dalam kegiatan bermain bebas dan spontan, anak-anak melakukan kegiatan bermainnya dengan apa yang ada dipikirannya sendiri, apa yang muncul dipikirannya secara tiba-tiba maka itu juga yang dilakukannya. Bermain bebas dan spontan dikatakan bermain aktif karena anak-anak aktif dan terlibat langsung u

Nasi Goreng "Love"

pisang ijo Makassar

Anak belajar dari hidupnya

Anak belajar dari hidupnya Jika anak dibesarkan dengan CELAAN,  ia belajar MEMAKI Jika anak dibesarkan dengan PERMUSUHAN, Ia belajar BERKELAHI Jika anak dibesarkan dengan CEMOOHAN, Ia belajar RENDAH DIRI Jika anak dibesarkan dengan HINAAN, Ia belajar MENYESALI DIRI Jika anak dibesarkan dengan TOLERANSI, Ia belajar MENAHAN DIRI Jika anak dibesarkan dengan DORONGAN , Ia belajar PERCAYA DIRI Jika anak dibesarkan dengan PUJIAN, Ia belajar MENGHARGAI Jika anak dibesarkan dengan SEBAIK BAIK PERLAKUAN, Ia belajar KEADILAN Jika anak dibesarkan dengan RASA AMAN, Ia belajar MENARUH KEPERCAYAAN Jika anak dibesarkan dengan DUKUNGAN, ia belajar MENYENANGI DIRI Jika anak dibesarkan dengan KASIH DAN PERSAHABATAN, Ia belajar MENEMUKAN CINTA DALAM KEHIDUPAN Dorothy law nolte Sumber bacaan : dampak pola asuh orangtua dan guru terhadap perilaku agresif anak karya nurmashitah syamaun

Celengan dari tempat tissue bekas

Alat dan bahan Kain flanel Gunting Lem lilin Tempat tissue bekas Mata dari plastik

Mengatasi anak yang susah makan

Mengatasi anak yang susah makan Ada dua faktor yang menyebabkan anak mengalami susah makan. Faktor tersebut adalah : Faktor psikis Faktor psikis bias menjadi penyebab anak susah makan. Psikis seoranga anak memang masih rentan an berpengaruh banyak terhadap keadaan disekililingnya, termasuk dalam hal makan. Misalnya anak sedang merasa sakit, adanya kecemasan dalam diri anak yang dia pendam, anak terus menerus dipaksa makan terutama makanan yang paling tidak disukainya, atau adanya perasaan tertekan dalam diri anak akibat suatu hal. Bias juga karena anak merasa suasana makan tidak nyaman dan tidak menyenangan, kurangnya perhatian orangtua, dan masih banyak lagi. Masalah psikis anak mungkin sebagian besar tidak diketahui oleh orangtua  karena anak sama sekali tidak mengutarakan masalah yang dia hadapi. Dalam hal ini, orangtua harus lebih peka erhadap perasaan dan kondisi psikis anak. Faktor fisik Faktor fisik cenderung lebih mudah diketahui oleh orangtua. Umumnya berhubungan de

Pengertian metode dan guru inisiator

Pengertian Metode Metode adalah cara yang ditempuh guru daam menyampaikan bahan ajar kepada anak secara tepat dan cepat berdasarka waktu yang telah ditentukan sehingga diperolehhasil yang maksimal. Guru inisiator adalah guru yang  selalu menjadi inspirasi anak didiknya dimanapun berada. Gaya guru inisiator ini selalu menekankan pada anak didiknya memaknai segala sesuatu yang ada disekitarnya untuk menjadi yang lebih baik. Guu inisiator ini kreatif dan dinamis untuk tidak menjadikan anak tergantung pada guru, akan tetapi juga tergantung pada anak itu sendiri. Inisiatif berarti usaha mula-mula, prakarsa. Dan inisiator adalah memulai , yang memprakarsai. Guru dikatakan inisiator apabila memiliki ciri antara lain : Mengembangkan hal yang sudah ada sehingga menjadi lebih sempurna Menemukan hal-hal baru yang belum ada dalam dalam dunia pendidikan Selalu mengacu pada tujuan pendidikan nasional, institusional, dan kurikuler Selalu mempunyai gagasan baru untuk diterapkan

Peran orangtua terhadap perkembangan anak dilembaga PAUD

Peran orangtua terhadap perkembangan anak dilembaga PAUD Rumah sebagai madrasah sekolah pertama bagi anak Rumah adalah madrasah pertama atau sekolah pertama bagi anak. Hal ini berimplikasi bahwa orang tua merupakan guru pertama bagi anak.  Termasuk dalam kategori guru pertama bagi anak adalah kakek, nenek dan orang orang lebih dewasa dalam rumah tersebut. Oleh karena itu, persepsi rumah dan lembaga PAUD harus selaras, sehingga rumah menjadi sekolah awal sebelum PAUD. Dalam hal ini, sekolah atau PAUD_lah yang harus lebih awal mensosialisaikan program-program pendidikannya untuk menyeleraskan dengan kegiatan-kegiatan anak dirumah.  Hal ini dimaksudkan agar kegiatan dirumah tidak bertentangan dengan kegiatan di sekolah (PAUD). Salah satu bentuk  sosialisasi yang dapat dilakukan adalah dengan cara mengadakan forum bulanan yang dihadiri masyarakat sekitar wali murid, dan guru-guru PAUD. Dengan penyelarasan persepsi antara kegiatan dirumah dan program PAUD tumbuh-kembang anak akan berja