Skip to main content

Posts

Showing posts from June, 2014

Hakikat Manusia

Untuk mengawali   tulisan ini, penulis mengutip satu paragraf dalam Wikipedia tentang manusia sebagai berikut;    “Manusia atau orang dapat diartikan berbeda-beda dari segi  biologis ,  rohani , dan istilah  kebudayaan , atau secara campuran. Secara biologis , manusia diklasifikasikan sebagai  Homo sapiens  ( Bahasa Latin  yang berarti “manusia yang tahu”), sebuah spesies  primata  dari golongan  mamalia  yang dilengkapi  otak  berkemampuan tinggi. Dalam hal kerohanian, mereka dijelaskan menggunakan konsep  jiwa  yang bervariasi di mana, dalam  agama , dimengerti dalam hubungannya dengan kekuatan ketuhanan atau  makhluk hidup ; dalam  mitos , mereka juga seringkali dibandingkan dengan ras lain. Dalam  antropologi   kebudayaan , mereka dijelaskan berdasarkan penggunaan  bahasanya , organisasi mereka dalam masyarakat  majemuk  serta perkembangan  teknologinya , dan terutama berdasarkan kemampuannya untuk membentuk kelompok dan  lembaga  untuk dukungan satu sama lain serta pertolongan

Perbedaan Individual Peserta Didik

A.  Pengertian Individu Manusia adalah mahluk yang dapat dipandang dari berbagai sudut pandang . Sejak ratusan tahun sebelum Isa, manusia telah menjadi obyek filsafat, baik obyek formal yang mempersoalkan hakikat manusia maupun obyek material yang mempersoalkan manusia sebagai apa adanya manusia dengan berbagai kondisinya. Sebagaimana dikenal adanya manusia sebagai mahluk yang berpikir atau  homo sapiens, mahluk yang berbuat atau  homo faber, mahluk yang dapat dididik atau  homo educandum dan seterusnya. Dalam kamus Echols & Shadaly (1975), individu adalah kata benda dari individual yang berarti orang, perseorangan, dan oknum. Berdasarkan pengertian di atas dapat dibentuk suatu lingkungan untuk anak yang dapat merangsang perkembangan potensi-potensi yang dimilikinya dan akan membawa perubahan-perubahan apa saja yang diinginkan dalam kebiasaan dan sikap-sikapnya. Dalam pertumbuhan dan perkembangannya, manusia mempunyai kebutuhan-kebutuhan. Pada awal kehidupann

sosialisasi

Sosialisasi  SOSIALISASI Pengertian sosialisasi : - suatu proses anggota masyarakat mempelajari norma-norma dan nilai-nilai sosial dimana ia menjadi anggota. (Soerjono Soekanto) - proses belajar dalam pergaulan sosial budaya. Fungsi sosialisasi : membentuk kepribadian yang baik, yang selaras dengan harapan dan tujuan masyarakat. Tujuan sosialisasi : 1. Seseorang mampu menjadi anggota masyarakat yang baik. 2. Seseorang dapat menyesuaikan tingkah lakunya sesuai dengan harapan / nilai dan norma masyarakat. 3. Seseorang akan lebih mengenal dirinya sendiri dalam lingkungan sosialnya. 4. Seseorang akan menyadari eksistensi dirnya terhadap masyarakat di sekelilingnya. Tahap-tahap sosialisasi menurut George Herbert Mead : 1.  Tahap meniru  (Play stage) -  Anak mulai belajar meniru atau mengambil peran orang-orang yang berada di sekitarnya, seperti menirukan peran seorang polisi, dokter, dan lain-lain. -Anak belum bisa memahami isi peranan yang ditirukannya, seperti menirukan peran dokter,

Contoh Cerita Fabel (fiksi)

https://docs.google.com/presentation/d/13xxzYKEygHSCVnGz_Eb6EJHjVvurHb3vyJjsuibkvzk/edit?usp=drivesdk  POHON YANG BERTERIMA KASIH Pada suatu hari di sebuah hutan terdapat pohon rindang dan berdaunlebat. Warnanya hijau segar, hingga terlihat indah. Hampir setiap siang pohon tersebut menjadi tempat berteduh para binatang dari   sengatan matahari. “akulah yang paling dibutuhkan.   Aku memayungi para binatang dari terik matahari. Aku juga membuat pohon tampakindah,” ujar daun membanggakan diri. “Kata-katamu benar. Akan tetapi, sebaiknya kau tidak membangga-banggakan diri seperti itu. Karena aku juga memiliki jasa yang besar,” ujar sebuah suara dari dalam tanah. “Hai, siapa kamu?kenapa kamu tidak terlihat?”Tanya daun. “Aku adalah akar. Aku memang tinggal di dalam tanah yang kotor. Akan tetapi, peranku sangat besar. Akulah yang mengalirkan air dan nutrisi kebatang, ranting dan daun. Akulah yang membuat mu tumbuh hijau, indah, dan cantik,”terang akar kepada daun “Aku juga tidak berke