Skip to main content

final test

FINAL TEST
Dosen : Dr. Muh. Akil Musi, M.Pd








Disusun oleh :
 NAMA  : MUFTIHATUR RAHMAH
NIM      : 1349041012
KELAS  : PGPAUD (B)



PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
TAHUN 2015

Jelaskan Perbedaan Model, Metode, Teknik, Pendekatan dan Strategi  dalam pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini !

Model adalah bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir pembelajaran yang disajikan oleh guru di kelas.
Suatu model pembelajaran akan memuat antara lain: (a) deskripsi lingkungan  belajar, (b) pendekatan, metode, teknik, dan strategi, (c) manfaat pembelajaran, (d) materi pembelajaran (kurikulum), (e) media, dan (f) desain pembelajaran
Model pembelajaran mempunvai empat ciri khusus yang membedakan dengan strategi, metode atau prosedur. Ciri-ciri tersebut ialah:
rasional teoritik logis yang disusun oleh para pencipta atau pengembangnya;
landasan pemikiran tentang apa dan bagaimana peserta didik belajar (tujuan pembelajaran yang akan dicapai);
tingkah laku pembelajaran yang diperlukan agar model tersebut dapat dilaksanakan dengan berhasil; dan lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran itu dapat tercapai (Kardi dan Nur, 2000 ).


Metode adalah prosedur, urutan,langkah- langkah, dan cara yang digunakan guru dalam pencapaian tujuan pembelajaran. Dapat dikatakan bahwa metode pembelajaran merupakan jabaran dari pendekatan. Satu pendekatan dapat dijabarkan ke dalam berbagai metode pembelajaran.  Mencakup semua tahap dalam proses belajar mengajar
Beberapa metode yang tepat untuk diterapkan pada anak usia dini, antara lain : bermain, bercerita, bernyanyi, bercakap ( dialog dengan tanya jawab ), karya wisata, praktik langsung, bermain peran ( sosio-drama ) dan penugasan.


Teknik adalah cara kongkret atau nyata yang dipakai saat proses pembelajaran berlangsung. Teknik adalah cara khusus untuk mengimplementasikan metode dalam sebuah proses pembelajaran. Teknik tergantung kondisi di lapangan, teknik dapat berubah-ubah tergantung guru dan kondisi pada saat praktek di lapangan.
Teknik pembelajaran adalah  cara yang dilakukan oleh guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar untuk dapat memperoleh hasil yang optimal. Teknik pembelajaran ditentukan berdasarkan metode yang digunakan, dan metode disusun berdasarkan pendekatan yang dianut. Teknik hanya tertuju kepada satu tahap proses belajar mengajar, yaitu pada tahap pelaksanaan.

Pendekatan ( Approach ) adalah konsep dasar yang mewadahi,menginsipirasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoritis tertentu. Fungsi pendekatan bagi suatu pengajaran adalah sebagai pedoman umum dan langsung bagi langkah-Iangkah metode pengajaran yang akan digunakan. Sering dikatakan bahwa pendekatan melahirkan metode. Artinya, metode suatu bidang studi, ditentukan oleh pendekatan yang digunakan.
Pendekatan lahir dari asumsi-asumsi, berperan sebagai pedoman langsung metode pembelajaran, metode lahir dari pendekatanDilihat dari pendekatannya, pembelajaran terdapat dua jenis pendekatan, yaitu: (1) pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada siswa (student centered approach) dan (2) pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada guru (teacher centered approach).


Strategi  yaitu perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pembelajaran yang efektif dan efisien. komponen utama strategi pembelajaran, yaitu urutan kegiatan pembelajaran, metode, media, dan waktu.


Jelaskan pendekatan Montessori, Reggio Emilia, Head Star dan BCCT !
Montessori
Pendekatan ini Maria Montessori (1870-1957) awalnya pendekatan ini diperuntukkan anak berkebutuhan khusus (ABK). Bertujuan untuk mengoptimalkan seluruh kemampuan anak melalui stimulasi yang dipersiapkan karena pada dasarnya anak memiliki keunikan. Keunikan tersebut yaitu :
Tujuan pendidikan Montessori adalah mengoptimalkan seluruh kemampuan anak melalui stimulasi yang dipersiapkan. Guru perlu membuat perencanaan secara rinci dan mempersiapkan lingkungan pembelajaran yang tenang dan teratur agar anak merasa nyaman untuk belajar.
Kelas yang terdiri dari bermacam usia membuat anak dapat belajar dari kawan yang usianya lebih tua di samping dari gurunya sendiri. Walaupun anak belajar secara individual, tetapi ia tetap dilatih agar bisa mandiri. Lingkungan dipersiapkan dengan materi yang telah terstruktur, misalnya:
Materi sensorial
Anak berlatih untuk memperluas dan memperhalus persepsi sensorinya. Materi yang digunakan adalah alat-alat yang mengandung konsep tentang ukuran, bentuk, warna, suara, tekstur, bau, berat ringan, dll.
Materi konseptual
Materi ini menggunakan bahan-bahan konkret untuk melatih anak membaca, menulis, matematika dan pengetahuan sosial.
Materi kehidupan praktis
Materi pembelajaran yang diberikan banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari, misalnya menyapu lantai, mencuci piring, menyiram tanaman, mengancingkan baju, dll. Pendekatan Montessori menggunakan bahan-bahan yang dapat dimainkan anak, namun di dalam pendekatan ini tidak memberikan anak di bawah 6 tahun untuk berfantasi. Padahal jika anak bermain, maka salah satu unsur bermain adalah berfantasi (berpura-pura). Dengan demikian di dalam pendekatan ini anak tidak dapat bermain secara bebas, tetapi sangat terstruktur sehingga imajinasinya tidak berkembangang. Pengaruh guru untuk memberikan mainan yang sudah terpola dan berurutan secara ketat membatasi kreatifitas anak dalam mengeksplorasi mainannya.
Pendidikan Dengan Metode Montessori

Pendidikan di Rumah
Pada masa peka anak-anak mendapatkan impuls dari dalam dirinya untuk secara mandiri menguasai pengalaman-pengalaman tertentu. Tugas orang tua menurut Montessori bukanlah mengajar secara langsung tetapi menghargai usaha anak untuk secara mandiri menguasai pengalaman-pengalaman itu. Orang tua dapat memantau minat-minat anak dan kemudian memberi kesempatan anak untuk memenuhi minat-minat anak tersebut.

Pendidikan di Sekolah (yang Menganut Pola Pendidikan Montessori) pada tahun 1907 Dr. Montessori membuka sekolah pertamanya di Roma. Walaupun begitu nama Montessori bukanlah merek dagang, sehingga nama “Sekolah Montessori” bukan hanya melekat pada sekolah yang didirikannya saja, tetapi juga pada sekolah-sekolah yang mengimplementasikan ide-ide Montessori. Ciri khas sekolah Montessori dibanding sekolah konvensional, diantaranya:
Kemandirian dan Konsentrasi
Montessori percaya bahwa anak-anak dapat belajar dengan sendirinya jika mereka menemukan hal yang menarik bagi mereka. Guru-guru di sekolah Montessori hanya sebagai fasilitator dengan menyediakan material-material.

Pilihan Bebas
Pilihan bebas biasanya membawa anak-anak kepada pengerjaan tugas-tugas yang paling berkesan bagi anak. Guru percaya kalau anak-anak akan memilih dengan bebas tugas-tugas yang sesuai dengan kebutuhan batiniah mereka pada saat itu. Selain itu tugas guru juga memperkenalkan tugas baru yang disesuaikan dengan kesiapan anak-anak.
Hukuman dan Penghargaan
Montessori berpendapat bahwa otoritas dari luar justru akan mengganggu proses belajar mandiri anak, anak-anak akan belajar dengan dorongan sempurna sesuai dengan kapasitasnya jika mereka menemukan material-material yang sesuai.
Mempersiapkan untuk mempelajari keterampilan Keterampilan yang lebih sulit membutuhkan beberapa keahlian untuk dikuasai, Montessori mengembangkan material-material yang memungkinkan anak mempelajari suatu keterampilan secara bertahap.
Membaca dan Menulis
Anak-anak akan diajari membaca dan menulis secara bertahap, anak akan diajari menulis pada saat berada di masa peka terhadap bahasa. anak-anak tidak akan diberikan buku sebelum bisa membaca, hal ini untuk menghindari rasa frustasi membaca buku.

Reggio Emilia
Reggio Emilia Approach (REA). Pendekatan ini berkomitmen “menciptakan kondisi pembelajaran yang akan mendorong dan memfasilitasi anak untuk membangun kekuatan berpikirnya sendiri melalui penggabungan seluruh bahasa ekspresif, komunikatif, dan kognitifnya”.
Pada dasarnya REA menganggap anak-anak adalah pembelajar kompeten sehingga model kurikulum yang dijalankan bisa diarahkan oleh anak-anak itu sendiri. Kurikulum memiliki catatan proses dengan tujuan-tujuan tertentu, tapi tidak memiliki batasan cakupan maupun urutan tertentu. Guru mengikuti minat anak-anak dan tidak memberikan instruksi-instruksi standar dan konvensional. REA sangat percaya bahwa anak-anak belajar melalui interaksi dengan teman, orang tua, guru serta interaksi dengan lingkungan tempat belajarnya.
Prinsip pembelajaran Reggio Emilio terdiri dari 3 pokok, yaitu:
1)   Pendidikan yang berpusat pada anak
2)   Memperhatikan  HYPERLINK "http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/w/index.php%3Ftitle%3DDevelopment_of_children%26action%3Dedit%26redlink%3D1&prev=/search%3Fq%3Dkonsep%2Breggio%2Bemilia%26hl%3Did%26client%3Dfirefox-a%26sa%3DG%26rls%3Dorg.mozilla:en-US:official&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhh_B1xCBVUjZ0TITz0Efm7eOu9sHA" \o "Perkembangan anak-anak (halaman tidak ada)" perkembangan anak-anak dan hubungannya dengan lingkungan mereka yang dibagi menjadi dua yaitu :.
a)        Peran lingkungan fisik
b)        Peran lingkungan sebagai guru
3)    HYPERLINK "http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Parents&prev=/search%3Fq%3Dkonsep%2Breggio%2Bemilia%26hl%3Did%26client%3Dfirefox-a%26sa%3DG%26rls%3Dorg.mozilla:en-US:official&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhjJGYti_VYiENq4up0upG7tW_YCsA" \o "Orangtua" Orang tua merupakan komponen vital dalam pendekatan Reggio Emilia
Dalam  penataan kelas yang berbasis Reggio Emilia adalah proses belajar dilakukan dalam suasana bermain yang menyenangkan,  tanpa tekanan dan paksaan,  dan anak-anak berada dalam lingkungan eksplorasi yang sangat kaya. Mereka menjadi seniman, ahli sejarah, peneliti, dan lain-lain kegiatan yang membuktikan bahwa sebenarnya – bila diberi kesempatan para balita kita akan menunjukkan “kejeniusan” mereka.

Head Star
program yang ditubuhkan oleh Presiden Lyndon Johnson pada bulan Mei tahun 1965 sebagai satu program musim panas untuk kanak-kanak yand datang dari keluarga yang miskin dan berpendapatan rendah.Program ini merupakan inisiatif kerajaan bagi memastikan semua kanak-kanak mendapat hak pendidkan dan kesihatan yang baik yang tinggal di bandan mahupun luar bandar.
Program Head Start ini merupakan program terbesar di Amerika Syarikat kerana hampir 17 juta kanak-kanak mengikuti program ini.Ia juga merupakan pendekatan kerajaan melaksanakan program prasekolah dengan melibatkan penyertaan komuniti dan ibu bapa.Program ini juga pada awalnya merupakan percubaan dan uji kaji program berkualiti untuk kanak-kanak berumur 0-5 tahun.Program ini telah berkembang menjadi perkhidmatan sepenuh hari.
Program head star
Menyediakan keperluan kesehatan dan makanan
Menanam ciri dan nilai kejayaan yang boleh meningkatkan daya usaha pembelajaran dan perkembangan menyeluruh.
Memperbaiki kebolehan kanak-kanak dan keluarga mereka dalam aspek perkembangan
Mempertingkatkan kemahiran dan proses mental,kemahiran konsep dan kemahiran bahasa
Menekankan pemeliharaan kesihatan diri,kecergasan fizikal,kemahiran hidup, perkembangan
bahasa, aktiviti sains, kemahiran nombor dan kemahiran bersosial.
apa kelebihan program head start???
Menyediakan standard kualiti semua aspek perkembangan awal kanak-kanak dan perkhidmatan kesihatan, perkongsian keluarga dan masyarakat serta reka bentuk program
Melaksanakan kurikulum yang menggalakkan perkembangan kognitif kanak-kanak dan kemahiran bahasa, pembangunan sosial dan ekonomi serta perkembangan fizikal.
Meningkatkan pembangunan kognitif ,sosial dan emosi mereka
Program Head Star menyediakan persekitaran pembelajaran seperti berikut:
Bahasa dan literasi
Kognisi dan pengetahuan am
Pembangunan fizikal dan kesehatan
Pembangunan sosial dan emosi
Pendekatan kepada pembelajaran

BCCT (Beyond Centre and Circle Time)
pendekatan Beyond Centers and Circle Time (BCCT), atau dalam bahasa Indonesia adalah Lebih Jauh Tentang Sentra dan Saat Lingkaran Kegiatan bermain sambil belajar pada sentra-sentra (sentra persiapan, peran makro, mikro, balok, imtaq, seni, dan sentra bahan alam), dalam rangka mengembangkan seluruh potensi kecerdasanan anak.
Anak dituntut aktif dan kreatif dalam kegiatan sentra-sentra dan pendidik berperan sebagai motivator dan fasilitator memberi pijakan-pijakan (scaffolding). Pijakan yang diberikan sebelum dan sesudah anak yang bermain dalam setting duduk melingkar sehingga dikenal sebagai saat lingkaran. Pijakan lainnya adalah pijakan lingkungan (penataan lingkungan), dan pijakan pada setiap anak dilakukan selama anak bermain (Ditjen Dikluspa, 2005). Pendekatan ini dikembangkan oleh Creative Pre School Florida Amerika Serikat dan mulai dikembangkan juga di Indonesia.
Kurikulum BCCT diarahkan untuk membangun pengetahuan anak yang digali oleh anak itu sendiri. Anak didorong untuk bermain di sentra-sentra kegiatan. Sedangkan pendidik berperan sebagai perancang, pendukung dan penilai kegiatan anak

Apa yang dimaksud dengan DAP ??
DAP ( Developmentally Appropriate Practice) kurikulum yang sesuai dengan perkembangan anak  atau dalam Bahasa Indonesia berarti “Pendidikan yang patut sesuai dengan tahapan perkembangan anak”.
Berdasarkan konsep ini, para pendidik harus mengerti bahwa setiap anak adalah unik, mempunyai bakat, minat, kelebihan, kekurangan dan pengalaman yang berbeda.
DAP muncul karena banyaknya  kurikulum ysng dikembangkan di sekolah-sekolah Amerika pada kurun waktu tahun 1960-an  samapai 1970-an yang tidak sesuai dengan tahapan perkembangan anak. Kurikulum tersebut dianggap telah gagal menghasilkan siswa berpikir kritis dan dapat menyelesaikan berbagai permasalahan dalam kehidupan
NAEYC (National association for the education of young children) mengembangkan prinsip pelaksanaan DAP untuk rentang usia 0-8 tahun. Konsep dari DAP memiliki 3 dimensi yaitu : patut menurut usia (age appropriate), patut menurut anak sebagai individu yang unik (individual appropriate) dan patut menurut lingkungan dan budaya.
Konsep DAP memperlakukan anak sebagai individu yang utuh (the whole child) yang melibatkan empat komponen, yaitu pengetahuan (knowledge), keterampilan (skills), sifat alamiah (dispositions), dan perasaan (feelings); karena pikiran, emosi, imajinasi, dan sifat alamiah anak bekerja secara bersamaan dan saling berhubungan. Dengan kata lain, metode pembelajaran yang baik adalah metode pembelajaran yang dapat melibatkan semua aspek ini secara bersamaan, sehingga perkembangan intelektual, sosial, dan karakter anak dapat terbentuk secara simultan.


Jelaskan yang dimaksud pembelajaran terpadu yang mencakup 6 aspek perkembangan ( Kognitif, Fisik Motorik, Sosial Emosianal, Nilai Moral Agama, Bahasa, dan Seni ) !
Kognitif, yaitu kemampuan anak untuk memproses, menginterpretasikan dan mengkategorikan informas-informasi yang diperolehnya melalui panca indera. Kemampuan ini selanjutnya berkembang menjadi kemampuan berfikir
Fisik Motorik Kasar Adalah kemampuan anak untuk mengontrol gerakan tubuh yang mencakup gerakan-gerakan otot besar. Perkembangan motorik kasar dapat dilihat dari kemampuan anak untuk merangkak, berjalan, berlari, melompat, memanjat, berguling, berenang dan sebagainya. Motorik Halus, Adalah kemampuan anak untuk mengontrol keluwesan jemari tangan yang dapat dilihat dari kemampuan untuk menyentuh, menjumput, meraih, mencoret, melipat, memasukan benda atau makanan ke dalam mulut dan sebagainya.
Sosial Emosional dan Kemandirian yaitu kemampuan anak untuk mengenali berbagai hal yang dirasakannya, mengekspresikan perasaan dalam bentuk yang dapat diterima oleh lingkungannya, serta kemampuan untuk mengendalikan dan mengatasi perasaannya.Kematangan emosi tidak terjadi dengan sendirinya tapi secara bertahap dan sangat membutuhkan peran serta orang tua dan lingkungan sosial.
Nilai Agama dan Moral yaitu bertujuan untuk meningkatkan ketakwaan anak terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan membina sikap anak dalam rangka meletakkan dasar agar anak menjadi warga Negara yang baik
Perkembangan bahasa bertujuan untuk mengembangkkan kemampuan anak atau seseorang untuk berkomunikasi. Pada anak berusia 3-4 tahun mulai belajar menyusun kalimat tanya dan kalimat negatif. Pada usia 5 tahun mereka telah menghimpun kuranglebih 8.000 kosa kata, disamping itu telah menguasai hampir semua bentuk dasar tata bahasa
Perkembangan seni dan kreativitas .Munandar mengungkapkan tentang beberapa pengertian kreativitas. Kreativitas adalah kemampuan untuk membuat kombinasi baru berdasarkan data, informasi, atau unsur-unsur yang ada. Aspek perkembangan Seni, yang perlu dipantau yaitu: Mampu mengekspresikan ide melalui gambar, Mampu mengekspresikan diri melalui drama, Mampu mengikuti lagu dan senang bernyanyi
Jelaskan layanan Pendidikan anak usia dini BKB dan Posyandu !
BKB (Bina Keluarga Balita) adalah kegiatan yang khusus mengelola tentang pembinaan tumbuh kembang anakmelalui pola asuh yang benar berdasarkan kelompok umur yang dilaksanakan oleh sejumlah kader dan berada ditingkat RW. Layanan Kelompok  Bina Keluarga Balita atau kelompok BKB adalah kelompok layanan yang awalnya diprakarsai Kementerian Pemberdayaan Perempuan bekerja sama dengan  Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) yang  mulai dikenalkan kepada masyarakat tahun 1981.
BKB adalah upaya peningkatan pengetahuan, keterampilan dan kesadaran ibu, serta anggota keluarga lain dalam membina tumbuh kembang anaknya
Tujuan :
Bagi lembaga
Untuk mendapatkan informasi dan edukasi program keluarga berencana dalam perencanaan keluarga dengan pendekatan pada oktimalisasi perhatian pola asuh anak balita dikeluarga.
Untuk meningkatkan kelestarian kesertaan ber-KB bagi keluarga.
      Bagi orang tua
Agar dapat mengurus dan merawat anak serta pandai membagi waktu dan mengasuh anak
 Untuk memperluas wawasan dan pengetahuan tentang pola asuh anak yang benar
Untuk meningkatkan keterampilan dalam hal mengasuh dan mendidik anak balita
agar lebih terarah dalam cara pembinaan anak
Agar mampu mencurahkan perhatian dan kasih saying terhadap anak sehingga tercipta ikatan batin yang kuat antara otang tua dan anak.
Agar mampu membentuk anak yang berkualitas.
 Bagi anak, diharapkan:
Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
Berkepribadian luhur
Tumbuh dan berkembang secara optimal
 Cerdas, trampil, dan sehat
Memiliki dasar kepribadian yang kuat guna perkembangan selanjutnya.
POSYANDU ( Pos Pelayanan Terpadu ) wadah pemeliharaan kesehatan yang dilakukan dari, oleh dan untuk masyarakat yang dibimbing petugas terkait. (Departemen Kesehatan RI. 2006).
Tujuan Posyandu :
Menurunkan angka kematian bayi (AKB), angka kematian ibu (ibu hamil), melahirkan dan nifas.
Membudayakan NKBS
Meningkatkan peran serta masyarakat untuk mengembangkan kegiatan kesehatan dan KB serta kegiatan lainnya yang menunjang untuk tercapainya masyarakat sehat sejahtera.
Berfungsi sebagai wahana gerakan reproduksi keluarga sejahtera, gerakan ketahanan keluarga dan gerakan ekonomi keluarga sejahtera. (Bagian Kependudukan dan Biostatistik FKM USU. 2007)
Manfaat Posyandu
Posyandu memberikan layanan kesehatan ibu dan anak, KB, imunisasi, gizi, penanggulangan diare.
1. Kesehatan ibu dan anak
Ibu:  Pemeliharaan kesehatan ibu di posyandu, Pemeriksaan kehamilandan nifas, Pelayanan peningkatan gizi melalui pemberian vitamin dan pil penambah darah, Imunisasi TT untuk ibu hamil.
Pemberian Vitamin A: Pemberian vitanin A dosis tinggi pada bulan Februari dan Agustus (Bagian Kependudukan dan Biostatistik FKM USU. 2007). Akibat dari kurangnya vitamin A adalah menurunnya daya tahan tubuh terhadap serangan penyakit. (Dinas Kesehatan RI. 2006: 95)
Penimbangan Balita: Penimbangan balita dilakukan tiap bulan di posyandu (Dinas Kesehatan RI. 2006: 95). Penimbangan secara rutin di posyandu untuk pemantauan pertumbuhan dan mendeteksi sedini mungkin penyimpangan pertumbuhan balita. Dari penimbangan yang kemudian dicatat di KMS, dari   data tersebut dapat diketahui status pertumbuhan balita (Dinas Kesehatan RI. 2006: 54), apabila penyelenggaraan posyandu baik maka upaya untuk pemenuhan dasar pertumbuhan anak akan baik pula.
KMS (kartu Menuju Sehat) adalah kartu untuk mencatat dan memantau pekembangan balita dengan melihat garis pertumbuhan berat badan anak dari bulan ke bulan pada KMS dapat diketahui status pertumbuhan anaknya.
  2.   Keluarga Berencana
  Pelayanan Keluarga Berencana berupa pelayanan kontrasepsi kondom, pil KB, dan suntik KB.
3.   Imunisasi

Di posyandu balita akan mendapatkan layanan imunisasi.   Macam imunisasi yang diberikan di posyandu adalah
BCG untuk mencegah penyakit TBC.
DPT untuk mencegah penyakit difteri, pertusis (batuk rejan), tetanus.
Polio untuk mencegah penyakit kelumpuhan.
Hepatitis B untuk mencegah penyakit hepatitis B (penyakit kuning).
4 .  Peningkatan Gizi
5   Penanggulangan diare
 Penyediaan oralit di posyandu (Dinas Kesehatan RI. 2006: 127). Melakukan rujukan pada penderita diare yang menunjukan tanda bahaya di Puskesmas.
Faktor–Faktor yang Mempengaruhi Kedatangan Ibu di Posyandu:
Pengetahuan ibu tentang manfaat posyandu.
Motivasi ibu untuk membawa anaknya ke posyandu
Pekerjaan iu
Dukungan dan motivasi dari kader posyandu dan tokoh masyarakat
Sarana dan prasarana di posyandu
Jarak dari posyandu tersebut



 

Comments

Popular posts from this blog

Permasalahan Pada Eksternal Hardware PC

No. Klasifikasi Masalah Identifikasi Masalah Diagnosa Masalah Penyelesaian Masalah 1. Printer · Selalu muncul warning di monitor ·   Periksa sumber listrik dan kabel power printer, bisa menggunakan test pen. · Perika colokan ke sumber listrik, apakah sudah terpasang dengan baik. · Mencetak tidak sesuai setting ·   Periksa kabel data yang di gunakan · ganti dengan kabel data yang lain · Print kertas double · Kertas menempel pada kertas yang lainnya · Rapikan kertas sebelum di masukkan kedalam printer 2. TV Tuner · Gambar tidak jelas · Sambungan ke TV tuner tidak rapat · Periksa sambungan · Tidak dapat menyipan ke memori ·   Memori tidak rapat · Rapatkan memori · Suara tidak ada · Kabel speaker putus · Sambung kabel

Perbedaan Individual Peserta Didik

A.  Pengertian Individu Manusia adalah mahluk yang dapat dipandang dari berbagai sudut pandang . Sejak ratusan tahun sebelum Isa, manusia telah menjadi obyek filsafat, baik obyek formal yang mempersoalkan hakikat manusia maupun obyek material yang mempersoalkan manusia sebagai apa adanya manusia dengan berbagai kondisinya. Sebagaimana dikenal adanya manusia sebagai mahluk yang berpikir atau  homo sapiens, mahluk yang berbuat atau  homo faber, mahluk yang dapat dididik atau  homo educandum dan seterusnya. Dalam kamus Echols & Shadaly (1975), individu adalah kata benda dari individual yang berarti orang, perseorangan, dan oknum. Berdasarkan pengertian di atas dapat dibentuk suatu lingkungan untuk anak yang dapat merangsang perkembangan potensi-potensi yang dimilikinya dan akan membawa perubahan-perubahan apa saja yang diinginkan dalam kebiasaan dan sikap-sikapnya. Dalam pertumbuhan dan perkembangannya, manusia mempunyai kebutuhan-kebutuhan. Pada awal kehidupann

TOKOH PAUD

NO NAMA RANGKUMAN PENCAPAIAN 1 Jon amos Comenius (1592-1670) Pada 1631 menerbitkan the school of infancy yang berfokus pada tahun-tahun awal pendidikan seorang anak dan khususnya mengenai pendidikan oleh para ibu dirumah. Pada 1658 orbis sensualium bukuk bergambarnya yang pertama bagi anak-anak diterbitkan 2 Jean-jacques rousseau 1712-1778 Pada 1762 menerbitkan emile yang menjelaskan pandangannya tetang sistem pendidikan universal melalui pengalaman anak bernama emile. 3 J.H. Pestalozzi 1746-1827 Pada 1780 menerbitkan leonard and Gertrude: a book for the people yang memaparkan pandangan mengenai pendidikan sebagai pusat regenerasi sebuah komunitas. Dia menulis;sekolah betul-betul memerlukan hubungan yang sangat dekat dengan kehidupan rumah. Dia percaya bahwa para ibu harus cukup terdidik untuk meyngajar anak-anaknya di rumah.