Integrasi Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam Pembelajaran
Menurut Anwar
Rosyid (2011), integrasi TIK dalam pembelajaran yang seharusnya memungkinkan
terjadinya proses belajar yang bersifat:
1. Aktif, memungkinkan
siswa dapat terlibat aktif oleh adanya proses belajar yang menarik dan
bermakna.
2. Konstruktif, memungkinkan
siswa dapat menggabungkan ide-ide baru kedalam pengetahuan yang telah dimiliki sebelumnya
untuk memahami makna atau keingintahuan dan keraguan yang selama ini ada dalam
benaknya.
3. Kolaboratif,
memungkinkan siswa dalam suatu kelompok atau komunitas yang saling bekerjasama,
berbagi ide, saran atau pengalaman, menasehati dan memberi masukan untuk sesama
anggota kelompoknya.
4. Antusiastik,
memungkinkan siswa dapat secara aktif dan antusias berusaha untuk mencapai
tujuan yang diinginkan.
5. Dialogis,
memungkinkan proses belajar secara inherent merupakan suatu proses sosial dan
dialogis dimana siswa memperoleh keuntungan dari proses komunikasi tersebut
baik di dalam maupun luar sekolah.
6. Kontekstual, memungkinkan
situasi belajar diarahkan pada proses belajar yang bermakna (real-world)
melalui pendekatan “problem-based atau case-based learning”.
7. Reflektif, memungkinkan siswa dapat menyadari apa yang telah ia pelajari serta
merenungkan apa yang telah dipelajarinya sebagai bagian dari proses belajar itu
sendiri. (Jonassen (1995), dikutip oleh Norton et al (2001).
8. Multisensory, memungkinkan pembelajaran dapat disampaikan untuk berbagai modalitas
belajar (multisensory), baik audio, visual, maupun kinestetik (dePorter
et al, 2000).
9. High order thinking skills training, memungkinkan untuk melatih kemampuan berpikir tingkat tinggi (seperti
problem solving, pengambilan keputusan, dll.) serta secara tidak langsung juga
meningkatkan “ICT & media literacy” (Fryer, 2001).
F. Pemanfaatan Teknologi
Informasi dan Komunikasi (TIK)
Pemanfaatan
TIK dibidang pendidikan ditinjau dari
pelaksanaan pembelajaran antara
lain:
1. TIK
dapat digunakan untuk membantu pengajar dalam melakukan absensi peserta didik
tanpa mengurangi keefektifan waktu, yaitu absensi dilakukan dengan menempelkan
jari mereka pada suatu instrumen TIK dan data absensi langsung masuk ke database.
Data absensi juga dapat
diakses oleh orang tua
murid yang ingin mengetahui perkembangan anaknya di sekolah secara online melalui
situs sekolah ataupun melalui SMS gateway.
2. TIK
dapat diterapkan untuk mempermudah dalam mencatat, menghitung, dan mengolah
nilai siswa serta mengumumkannya. Guru
hanya perlu memasukkan nilai tersebut ke suatu instrumen TIK dan instrumen
tersebut yang akan mengolah nilai akhir.
Dengan cara tersebut diharapkan kesalahan akibat
perhitungan manusia akan berkurang dan guru akan lebih nyaman dalam bekerja,
sehingga siswa juga dapat melihat nilainya kapan dan dimana saja.
3. TIK
dapat diterapkan dalam meletakkan modul pembelajaran. Hal ini dapat menjadi
salah satu solusi mahalnya buku-buku cetak,
solusinya yaitu institusi belajar
menyediakan fasilitas internet yang memungkinkan siswa dapat mengakses modul tersebut secara gratis.
4. TIK
dapat memberikan wadah bagi suatu institusi untuk bekerja sama dengan institusi
lain untuk sharing resource
(berbagi sumber daya).
Hal ini akan meningkatkan kualitas peserta didik serta menambah wawasannya.
Peranan
TIK dalam bidang pendidikan antara lain:
1. Berbagai
hasil penelitian menunjukkan dengan adanya TIK penelitian yang dilakukan
seseorang dapat dimanfaatkan dan diketahui orang lain, ini juga akan mencegah
terjadinya penelitian yang serupa.
2. Internet
bagaikan sebuah kota elektronik yang sangat besar dimana setiap penduduk
memiliki alamat yang dapat digunakan untuk berkirim surat atau informasi. Dalam
bidang pendidikan, internet sangat berguna dan berperan penting dalam pencarian
informasi terbaru maupun yang dibutuhkan dengan cepat dan mudah.
3. Konsultasi
dengan pakar, internet dapat dimanfaatkan untuk berkonsultasi dengan pakar yang
berada ditempat lain.
4.
E-learning,
bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah menengah dan
tingkat sekolah kejuruan melalui penggunaan internet.
5.
Tutorial Online,
salah satu penggunaan teknologi informasi untuk pendidikan di pendidikan tinggi
adalah untuk tujuan tutorial lembaga-lembaga pendidikan jarak jauh.
6. Perpustakaan
Online adalah perpustakaan dalam bentuk digital yang ditempatkan di internet.
Pelajar dapat mengakses sumber-sumber ilmu dengan cara mudah tanpa dibatasi
jarak dan waktu.
7. Diskusi
Online adalah diskusi yang dilakukan di internet.
8. Kelas
Online dapat digunakan bagi lembaga-lembaga pendidikan jarak jauh seperti UT
dan SMP Terbuka.
9. Metode
distance learning merupakan suatu
metode alternatif dalam pemerataan kesempatan dalam bidang pendidikan. Sistem
ini diharapkan dapat mengatasi beberapa masalah yang ditimbulkan akibat keterbatasan
tenaga pengajar yang berkualitas. Metode ini
sangat membantu siswa atau masyarakat dalam mempelajari hal-hal atau ilmu-ilmu
baru dengan tampilan yang lebih menarik dan mudah untuk dipahami.
10. Penggunaan
perangkat informasi interaktif seperti CD-ROM multimedia secara bertahap akan
menggantikan fungsi papan tulis.
G. Keuntungan dan Kerugian Penggunaan TIK dalam
Bidang Pendidikan
Keuntungan penggunaan TIK dalam
bidang pendidikan antara lain:
1.
Informasi yang dibutuhkan akan semakin cepat dan mudah diakses untuk
kepentingan pendidikan.
2.
Inovasi dalam pembelajaran semakin berkembang dengan adanya
inovasi e-learning yang semakin memudahkan proses pendidikan.
3.
Kemajuan TIK juga akan memungkinkan berkembangnya kelas virtual
atau kelas yang berbasis teleconference yang tidak mengharuskan sang
pendidik dan peserta didik berada dalam satu ruangan.
4.
Sistem administrasi pada sebuah lembaga pendidikan akan
semakin mudah dan lancar karena penerapan sistem TIK.
Kerugian penggunaan TIK dalam
bidang pendidikan antara lain:
1.
Kemajuan TIK juga akan semakin mempermudahterjadinya
pelanggaran terhadap Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI), karena semakin mudahnya mengakses
data menyebabkan orang yang bersifat plagiatis akan melakukan kecurangan.
2.
Walaupun sistem administrasi suatu lembaga pendidikan
bagaikan sebuah sistem tanpa celah, tetapi jika terjadi suatu kecerobohan
dalam menjalankan sistem tersebut akan berakibat fatal.
3.
Salah satu dampak negatif televisi yaitu melatih anak untuk berpikir pendek
dan bertahan berkonsentrasi dalam waktu yang singkat (short span of
attention).
Penggunaan TIK dalam
pendidikan agar lebih optimal dan dijalankan dengan baik dan benar, ada
beberapa pemecahan dari masalah dampak negatif TIK, diantaranya:
1.
Analisis untung
ruginya pemakaian TIK dalam pendidikan, khususnya untuk anak dibawah umur yang
masih harus dalam pengawasan ketika sedang melakukan pembelajaran dengan TIK.
2.
Tidak menjadikan
TIK sebagai media atau sarana satu-satunya dalam pembelajaran, misalnya tidak
semua buku-buku yang berharga sudah ada model e-book-nya.
3.
Pihak-pihak
pengajar memberikan pengajaran-pengajaran etika dalam penggunaan TIK agar
dipergunakan secara optimal tanpa menghilangkan etika.
4.
Pemerintah
sebagai pengendali sistem-sistem informasi seharusnya lebih peka dan menyaring
apa saja yang dapat diakses oleh para pelajar dan seluruh rakyat Indonesia
didunia maya.
sumber : http://gears99.blogspot.com/2012/04/pengembangan-teknologi-informasi-dan.html
Comments