Teknologi informasi dan komunikasi tampaknya sudah menjadi
sesuatu hal yang tidak asing lagi dan sudah menjadi kebutuhan yang pokok
bagi kalangan masyarakat umum. Baik itu kalangan pelajar, pegawai,
karyawan, pengusaha, petani, pedagang, dan segala profesi lainnya sudah
paham mengenai apa itu TIK dan hampir semua aktivitas mereka, mereka
lakukan dengan memanfaatkan jasa TIK. Semua bidang yang ada juga tak mau
kalah untuk memanfaatkan jasa TIK ini, bahkan mereka menjadikan dirinya
ketergantungan dan tidak dapat lepas dari TIK.
Dunia pendidikan kini sudah semakin maju dan modern.
Fasilitas-fasilitas yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran, yang
sekiranya masih bersifat tradisional, papan tulis misalnya sudah
dialihfungsikan menjadi barang penghuni gudang. Fenomena tersebut
terjadi karena adanya teknologi-teknologi yang semakin canggih seperti
internet, computer, LCD, dll. Internet merupakan salah satu macam dari
teknologi informasi dan komunikasi yang menjadi tren baru bagi dunia
pendidikan. Universitas-universitas, tempat kursus, sekolah-sekolah SMA,
SMP, SD bahkan TK pun tak mau ketinggalan untuk mengenalkan TIK kepada
anak didiknya.
Seperti yang kita ketahui bersama bahwa anak usia dini (0-6 tahun)
adalah masa yang paling potensial untuk membangun dan menumbuhkembangkan
potensi dalam diri anak. Pada usia dini ini juga anak mengalami
pertumbuhan dan perkembangan yang sangat peka. Hal ini menjadi penting
untuk dibahas oleh kita semua terutama pemerintah untuk menciptakan PAUD
yang bermutu dalam rangka mencerdasakan kehidupan bangsa, menciptakan
generasi yang unggul, berdaya saing tinggi dan tak melupakan nilai-nilai
moral dan kebangsaan, juga dalam rangka mempersiapkan anak Indonesia
yang sehat, mandiri, dan mampu menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi.
Maka dari itu, pemerintah mencanangkan pembelajaran PAUD yang berbasis
pada TIK.
Pembelajaran berbasis TIK ini merupakan model pembelajaran yang
inovatif. Telah kita ketahui bahwa anak-anak usia dini cenderung
memiliki sifat yang jenuh dan mudah bosan, sehingga dengan adanya
pembelajaran yang berbasis pada TIK ini anak mungkin tidak akan merasa
jenuh dan bosan lagi, karena banyak sekali tampilan-tampilan multimedia
dan aplikasi-aplikasi lainnya yang membuat belajar anak menjadi
menyenangkan. Sudah pasti ini akan membuat anak merasa tidak terbebani,
akan tetapi malah membuat anak merasa tertantang untuk mencoba lagi dan
tidak mudah menyerah untuk mengerkajan tugas apabila tugas yang
diberikan dikemas dalam bentuk permainan. Anak juga akan merasa lebih
percaya diri dan bersemangat jika ia berhasil membuat proyek atau
membuat sesuatu menggunakan media komputer.
Anak usia dini memiliki rasa keingintahuan yang sangat tinggi dan ego
yang luar biasa. Pembelajaran berbasis TIK ini sangat efektif untuk
membangkitkan motivasi dan rasa keingintahuan anak yang tinggi. Akan
tetapi, banyak orangtua yang ketakutan apabila rasa keingintahuan
anaknya itu malah menjerumuskan anaknya ke jalan yang tidak benar
sehingga ketakutan itu akan membuat orangtua lebih bersifat protektif
terhadap anaknya bahkan sampai ada yang mengekang anaknya. Padahal sikap
seperti ini justru bukan merupakan sikap yang efektif, karena
kebanyakan anak-anak akan kehilangan kepercayaan dirinya dan menjadi
minder terhadap dunia luar. Rasa keingintahuan anak yang tinggi itu
memang harus dikontrol dengan ekstra tinggi, tetapi bukan dengan cara
itu untuk membuat anak tidak terjerumus. Seharusnya para orangtua juga
bersedia terlibat untuk belajar teknologi informasi, agar dapat membantu
anak-anak mereka bersiap menggunakaan teknologi informasi yang sesuai
dengan usia mereka.
Banyak orang berpendapat bahwa pembelajaran yang berbasis pada TIK
ini kurang baik bagi pelajar, apalagi pelajar yang masih dibawah umur.
Namun, banyak yang membuktian bahwa pembelajaran ini sangat bermanfaat
bagi semua pihak, baik itu para pendidik, maupun peserta didiknya. Harus
kita ketahui bahwa tujuan pembelajaran TIK pada anak usia dini adalah
mengenalkan teknologi informasi dan komunikasi termasuk didalamnya
pengenalan terhadap komputer. Pada tahap PAUD, anak masih dalam batas
mengenalkan komputer, bagian dan fungsi komputer itu sendiri,
menggunakan komputer dengan benar; seperti cara menghidupkan dan
mematikan komputer, tertib menggunakan komputer. Pembelajaran ini
menurut saya sangat berpengaruh terhadap perkembangan anak usia dini
seperti perkembangan kognitif, afektif, maupun sosial-emosional.
-
Perkembangan kognitif. Dengan adanya pembelajaran ini, anak dapat
belajar berhitung menggunakan aplikasi kalkulator yang ada pada
komputer, mengenal bentuk geometri, mewarna, menggambar pemandangan yang
disukai, mengelompokkan benda-benda yang sejenis, membuat cerita
sederhana atau membuat kartu ucapan untuk teman atau orang-orang yang
disayangi. Semua itu dapat dilakukan dengan menggunakan
aplikasi-aplikasi yang terdapat pada komputer.
-
Perkembangan afektif. Misalnya : Suatu program didesain secara tepat
dengan memberikan potongan clip suara atau video yang isinya menggugah
perasaan.
-
Perkembangan soaial-emosional. Aspek yang lain yang dapat digali
dalam pembelajaran komputer adalah bagimana ia berinteraksi dengan
teman, latihan berbagi, bekerja sama. Hal ini bisa dilakukan oleh guru
untuk mengkondisikan pembelajaran komputer secara bergantian, atau
berkelompok untuk materi-materi yang membutuhkan problem solving.
http://roroaryani.wordpress.com/2012/06/13/teknologi-informasi-dan-komunikasi-di-paud/
Comments