Skip to main content

Resume materi DAM Makassar 2016

NAMA : MUFTIHATUR RAHMAH
UTUSAN : PIKOM IMM FIP UNM
KELOMPOK : V ( LIMA)

“AL-QUR’AN SEBAGAI SISTEM NILAI”
Pemateri  : Arifuddin Ahmad
Pengertian Al-Qur’an
Al-Qur’an adalah sumber ajaran pokok dalam agama Islam yang berisikan firman-firman Allah yang diterima oleh Nabi Muhammad SAW yang melalui wahyu yang dibawa oleh malaikat Jibril.
Proses turunnya Al-Qur’an
Ada 2 bentuk proses turunnya Al-Qur’an
Al-Qur’an diturunkan secara sekaligus atau langsung diletakkan di Lauh Mahfuz
Al-Qur’an diturunkan secara bertahap dari lauh Mahfuz ke Baitul Izzah

Al-Qur’an sebagai system nilai
Alqur’an sebagai sistem nilai yaitu al-Qur’an dijadikan sebagai pedoman atau petunjuk hidup untuk dijadikan sebagai tolak ukur untuk menetapkan sesuatu dalam menjalani kehidupan.

D. Nilai-nilai yang terkandung dalam Al-Qur’an
Kebenaran, Al-Qur’an yang terkandung didalamnya merupakan kebenaran segala yang firman Allah
Kebaikan, Al-Qur’an yang terkadung didalamnya terdapat kebaikan-kebaikan baik kebaikan yang kecil maupun yang besar
Keindahan, Al-qur’an yang terkandung didalamnya terdapat perkataan indah yang bermakna

E.  Al-Qur’an sebagai “Huda”( petunjuk)
Al-Qur’an diturunkan sebagai petunjuk bagi orang-orang muslim untuk dijadikan pedoman hidup
F. Al-Qur’an sebagai Mauizan (ilmu pengetahuan)
Al-Qur’an sebagai ilmu pengetahuan. Firman Allah yang terdapat didalamnya terdapat ilmu pengetahuan yang banyak untuk dibaca, dipelajari, dipahami dan diamalkan
G. al-Qur’an sebagai Furqon  ( pembeda  )
Al-qur’an sebagai pembeda dari yang batil

H. Ayat yang menjelaskan tentang al-Qur’an
Turunnya al-Qur’an
“Sesungguhnya kami telah menurunkannya (Al Qur'an) pada malam kemulian” QS. Al-Qadr: 1
2.  Al-Qur’an diturunkan di lauh mahfuz
“Bahkan yang didustakan mereka itu ialah Al Quran yang mulia,  (tersimpan) dalam Lauh Mahfuz” QS.Al-Buru: 21-22
3. Al-Qur’an sebagai cahaya
“Alif, laam raa. (Ini adalah) Kitab yang Kami turunkan kepadamu supaya kamu mengeluarkan manusia dari gelap gulita kepada cahaya terang benderang dengan izin Tuhan mereka, (yaitu) menuju jalan Tuhan Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji” QS. Ibrahim: 1




NAMA : MUFTIHATUR RAHMAH
UTUSAN : PIKOM IMM FIP UNM
KELOMPOK : V ( LIMA)

“POTRET GERAKAN SOSIAL ISLAM DI INDONESIA”
Pemateri  :  Syarifuddin Jurdi

A. Pengertian gerakan sosial
Gerakan sosial adalah gerakan untuk mencapai tujuan yang sama dalam kemasyarakatan
B. gerakan menurut Tarrows


















NAMA : MUFTIHATUR RAHMAH
UTUSAN : PIKOM IMM FIP UNM
KELOMPOK : V ( LIMA)

“TAUHID SOSIAL”
Abd. Rahim Nanda

A. Pengertian Tauhid Sosial
Esensi dasar Tauhid adalah memahaesakan Allah yang bertumpu pada kata “ la ilaha illallah” bahwa tiada Tuhan selain Allah. Tauhid sosial digagas oleh Dr. H.M Amien Rais MA. Perspektif dan aktualisasi tauhid sosial untuk pemberdayaan masyarakat dengan asumsi dasar bahwa tauhid sebagai doktirn sentral dalam Islam dipandang sebagai paradigma teologis yang bersifat memerdekakan atau membebaskan.
B. Perspektif Tauhid Sosial
Tauhid sebagai sentral dan dasar keyakinan dalam Islam yang menjadi sumber totalitas atas kedaulatan Tuhan atas kehidupan jagad raya. Tauhid yangb\ bersifat menyeluruh ini selain melahirkan konsepsi ketauhidan yang lainnya dalam wujud keyakinan akan kesatuan penciptaan , kesatuan kemanusiaan, kesatuan pedoman hidup dan kesatuan tujuan hidup umat manusia.
Konsepsi tauhid tidaklah sekedar berdimensi aqidah yang disebutnya tauhid aqidah, tetapi juga melahirkan konsepsi tauhid berikutnya yang disebut tauhid sosial dalam arti luas. Tauhid dalam Islam juga melahirkan pandangan tentang perlunya ditegakkan keadilan sosial
C. Aktualisasi untuk pemberdayaan
Kepercayaan atas Tuhan selain Dia sebagai kepercayaan yang palsu dan menyesatkan baik yang bersumber pada mitologis maupun ketuhanan lain hasil rekaan pikiran dan nafsu manusia yang dilambangkan dalam thaghut


Comments

Popular posts from this blog

TOKOH PAUD

NO NAMA RANGKUMAN PENCAPAIAN 1 Jon amos Comenius (1592-1670) Pada 1631 menerbitkan the school of infancy yang berfokus pada tahun-tahun awal pendidikan seorang anak dan khususnya mengenai pendidikan oleh para ibu dirumah. Pada 1658 orbis sensualium bukuk bergambarnya yang pertama bagi anak-anak diterbitkan 2 Jean-jacques rousseau 1712-1778 Pada 1762 menerbitkan emile yang menjelaskan pandangannya tetang sistem pendidikan universal melalui pengalaman anak bernama emile. 3 J.H. Pestalozzi 1746-1827 Pada 1780 menerbitkan leonard and Gertrude: a book for the people yang memaparkan pandangan mengenai pendidikan sebagai pusat regenerasi sebuah komunitas. Dia menulis;sekolah betul-betul memerlukan hubungan yang sangat dekat dengan kehidupan rumah. Dia percaya bahwa para ibu harus cukup terdidik untuk meyngajar anak-anaknya di rumah.
BAB II Pembahasan 3.1.            Pengaruh Kemajuan Teknologi Terhadap Anak Kemajuan teknologi saat ini tidak bisa dipisahkan dari kehidupan masyarakat. Berbagai informasi yang terjadi di berbagai belahan dunia kini telah dapat langsung kita ketahui berkat kemajuan teknologi (globalisasi). Saat ini dunia sudah terasa semakin sempit karena cepatnya akses informasi di berbagai belahan dunia membuat dunia ini seolah semakin sempit dikarenakan kita dapat melihat apa yang terjadi di Amerika misalnya, meskipun kita berada di Indonesia. Tentu kemajuan teknologi ini menyebabkan perubahan yang begitu besar pada kehidupan umat manusia dengan segala peradaban dan kebudayaannya. Perubahan ini juga memberikan dampak yang begitu besar terhadap transformasi nilai-nilai yang ada di masyarakat. Khususnya masyarakat dengan budaya dan adat ketimuran seperti Indonesia. Saat ini, di Indonesia dapat kita saksikan begitu besar pengaruh kemajuan t...

Perbedaan Individual Peserta Didik

A.  Pengertian Individu Manusia adalah mahluk yang dapat dipandang dari berbagai sudut pandang . Sejak ratusan tahun sebelum Isa, manusia telah menjadi obyek filsafat, baik obyek formal yang mempersoalkan hakikat manusia maupun obyek material yang mempersoalkan manusia sebagai apa adanya manusia dengan berbagai kondisinya. Sebagaimana dikenal adanya manusia sebagai mahluk yang berpikir atau  homo sapiens, mahluk yang berbuat atau  homo faber, mahluk yang dapat dididik atau  homo educandum dan seterusnya. Dalam kamus Echols & Shadaly (1975), individu adalah kata benda dari individual yang berarti orang, perseorangan, dan oknum. Berdasarkan pengertian di atas dapat dibentuk suatu lingkungan untuk anak yang dapat merangsang perkembangan potensi-potensi yang dimilikinya dan akan membawa perubahan-perubahan apa saja yang diinginkan dalam kebiasaan dan sikap-sikapnya. Dalam pertumbuhan dan perkembangannya, manusia mempunyai kebutuhan-kebutuhan. P...