Skip to main content

5 Cara Membiasakan Anak Mengucapkan Terima Kasih



5 Cara Membiasakan Anak Mengucapkan Terima Kasih
September 09,2013
http://www.mai.web.id/images/medias/t27064-shutterstock_121326187.jpg

Setiap orangtua tentunya memiliki impian memiliki anak yang pandai dan santun. Namun, mengajarkan sopan santun kepada anak tidaklah mudah, karena hal tersebut harus bisa ditanamkan kepada si kecil semenjak dini, agar dapat menjadi kebiasaan baginya. Salah satu sikap sopan santun yang paling mudah dibiasakan pada anak adalah mengucapkan terima kasih.

Mengucapkan terima kasih merupakan ekspresi rasa syukur di tengah-tengah kegembiraan yang memiliki arti dan makna mendalam. Meskipun sebenarnya sangat mudah untuk mengucapkan kalimat ini, namun kenyataannya kata-kata ini jarang diucapkan anak-anak zaman sekarang. Nah, bagaimana caranya melatih si kecil untuk terbiasa mengucapkan terima kasih? Berikut lima cara ampuh membiasakan anak mengucapkan terima kasih:

Model Contoh

Sebagai orangtua, Anda harus terbiasa bertutur santun sebelum mengharapkan anak melakukan hal serupa. Studi menunjukkan anak-anak menggunakan kata-kata sopan sekitar 25 persen dari apa yang mereka dengar.

Ajarkan Makna

Sebagian besar anak belum paham benar apa yang dimaksud dengan terima kasih. Anda harus memberikan pemahaman kepada anak bahwa terima kasih tidak ada hubungannya dengan seberapa banyak hal atau barang yang diberikan oleh seseorang kepada kita.

Bicara tentang Perasaan

Bicarakan dengan anak terkait perasaan mereka ketika diberi perhatian khusus. Jelaskan bahwa setiap kali mengucapkan terima kasih berarti menyampaikan karunia perasaan baik yang dianggap dan dihargai.

Lakukan Praktik Rasa Syukur

Ajarkan pada anak Anda lebih baik memberi daripada menerima. Mengekspresikan rasa syukur adalah keterampilan hidup yang vital dan limpahan syukur merupakan rasa suka cita.

Comments

Popular posts from this blog

Permasalahan Pada Eksternal Hardware PC

No. Klasifikasi Masalah Identifikasi Masalah Diagnosa Masalah Penyelesaian Masalah 1. Printer · Selalu muncul warning di monitor ·   Periksa sumber listrik dan kabel power printer, bisa menggunakan test pen. · Perika colokan ke sumber listrik, apakah sudah terpasang dengan baik. · Mencetak tidak sesuai setting ·   Periksa kabel data yang di gunakan · ganti dengan kabel data yang lain · Print kertas double · Kertas menempel pada kertas yang lainnya · Rapikan kertas sebelum di masukkan kedalam printer 2. TV Tuner · Gambar tidak jelas · Sambungan ke TV tuner tidak rapat · Periksa sambungan · Tidak dapat menyipan ke memori ·   Memori tidak rapat · Rapatkan memori · Suara tidak ada · Kabel speaker putus · Sambung kabel

Perbedaan Individual Peserta Didik

A.  Pengertian Individu Manusia adalah mahluk yang dapat dipandang dari berbagai sudut pandang . Sejak ratusan tahun sebelum Isa, manusia telah menjadi obyek filsafat, baik obyek formal yang mempersoalkan hakikat manusia maupun obyek material yang mempersoalkan manusia sebagai apa adanya manusia dengan berbagai kondisinya. Sebagaimana dikenal adanya manusia sebagai mahluk yang berpikir atau  homo sapiens, mahluk yang berbuat atau  homo faber, mahluk yang dapat dididik atau  homo educandum dan seterusnya. Dalam kamus Echols & Shadaly (1975), individu adalah kata benda dari individual yang berarti orang, perseorangan, dan oknum. Berdasarkan pengertian di atas dapat dibentuk suatu lingkungan untuk anak yang dapat merangsang perkembangan potensi-potensi yang dimilikinya dan akan membawa perubahan-perubahan apa saja yang diinginkan dalam kebiasaan dan sikap-sikapnya. Dalam pertumbuhan dan perkembangannya, manusia mempunyai kebutuhan-kebutuhan. Pada awal kehidupann

TOKOH PAUD

NO NAMA RANGKUMAN PENCAPAIAN 1 Jon amos Comenius (1592-1670) Pada 1631 menerbitkan the school of infancy yang berfokus pada tahun-tahun awal pendidikan seorang anak dan khususnya mengenai pendidikan oleh para ibu dirumah. Pada 1658 orbis sensualium bukuk bergambarnya yang pertama bagi anak-anak diterbitkan 2 Jean-jacques rousseau 1712-1778 Pada 1762 menerbitkan emile yang menjelaskan pandangannya tetang sistem pendidikan universal melalui pengalaman anak bernama emile. 3 J.H. Pestalozzi 1746-1827 Pada 1780 menerbitkan leonard and Gertrude: a book for the people yang memaparkan pandangan mengenai pendidikan sebagai pusat regenerasi sebuah komunitas. Dia menulis;sekolah betul-betul memerlukan hubungan yang sangat dekat dengan kehidupan rumah. Dia percaya bahwa para ibu harus cukup terdidik untuk meyngajar anak-anaknya di rumah.