Skip to main content

Peran orangtua terhadap perkembangan anak dilembaga PAUD

Peran orangtua terhadap perkembangan anak dilembaga PAUD

Rumah sebagai madrasah sekolah pertama bagi anak
Rumah adalah madrasah pertama atau sekolah pertama bagi anak. Hal ini berimplikasi bahwa orang tua merupakan guru pertama bagi anak.  Termasuk dalam kategori guru pertama bagi anak adalah kakek, nenek dan orang orang lebih dewasa dalam rumah tersebut. Oleh karena itu, persepsi rumah dan lembaga PAUD harus selaras, sehingga rumah menjadi sekolah awal sebelum PAUD.
Dalam hal ini, sekolah atau PAUD_lah yang harus lebih awal mensosialisaikan program-program pendidikannya untuk menyeleraskan dengan kegiatan-kegiatan anak dirumah.  Hal ini dimaksudkan agar kegiatan dirumah tidak bertentangan dengan kegiatan di sekolah (PAUD). Salah satu bentuk  sosialisasi yang dapat dilakukan adalah dengan cara mengadakan forum bulanan yang dihadiri masyarakat sekitar wali murid, dan guru-guru PAUD.
Dengan penyelarasan persepsi antara kegiatan dirumah dan program PAUD tumbuh-kembang anak akan berjalan efektif. Atas dasar ini, berhasil atau tidajnya PAUD dalam mencerdaskan anak didiknya., tergantung pada efektivitas rumah sebagai “sekolah” pertama dan utama bagi anak Karen aanak-anak lebih banyak menghabiskan waktu bermainnya dirumah daripada di sekolah.
Selanjutnya, efektivitas rumah sebagai sekolah pertama bagi anak tidak hanya ditentukan oleh persamaan persepsi antara orangtua dan PAUD semata, tetapi juga ditentukan oleh hubungan yang harmonis antara ayah dan ibu serta orang-orang yang ada didalamnya. Inilah sebabnya mengapa anak-anak korban broken home sangat sulit dididik. Mereka setiap saat selalu melihat dan mendengar peristiwa terburuk dalm hidupnya, yakni pertengkaran dan pertikaiankedua orangtuanya. Jika rumah adalah sekolah pertama dan utama bagi anak telah dirusak oleh orangtuanya dengan pertengkaran dan percekcokan, rusaklah sekolah pertama  dan utama tersebut. Jika sekolahnya telah rusak, anak didiknya pun dipastikan akan ikut rusak bahkan hancur.
Dengan demikian, rumah yang didalamnya(orang tua) tidak harmonis, bahkan rusak (broken home) tidak akan bias menjadi “sekolah” pertama yang efektif bagi anak karena keluarga sebagai sekolah pertama telah rusak  dan dengan demikian anak juga ikut rusak. PAUD tempat anak-anak yang rusak tersebut juga tidak akan berjalan efektif karena anak yang rusak sulit diajak bermain, bersosialisasi, bernyanyi dll.

Sumber bacaaan : Mengenal dan Memahami PAUD

Comments

Popular posts from this blog

TOKOH PAUD

NO NAMA RANGKUMAN PENCAPAIAN 1 Jon amos Comenius (1592-1670) Pada 1631 menerbitkan the school of infancy yang berfokus pada tahun-tahun awal pendidikan seorang anak dan khususnya mengenai pendidikan oleh para ibu dirumah. Pada 1658 orbis sensualium bukuk bergambarnya yang pertama bagi anak-anak diterbitkan 2 Jean-jacques rousseau 1712-1778 Pada 1762 menerbitkan emile yang menjelaskan pandangannya tetang sistem pendidikan universal melalui pengalaman anak bernama emile. 3 J.H. Pestalozzi 1746-1827 Pada 1780 menerbitkan leonard and Gertrude: a book for the people yang memaparkan pandangan mengenai pendidikan sebagai pusat regenerasi sebuah komunitas. Dia menulis;sekolah betul-betul memerlukan hubungan yang sangat dekat dengan kehidupan rumah. Dia percaya bahwa para ibu harus cukup terdidik untuk meyngajar anak-anaknya di rumah.
BAB II Pembahasan 3.1.            Pengaruh Kemajuan Teknologi Terhadap Anak Kemajuan teknologi saat ini tidak bisa dipisahkan dari kehidupan masyarakat. Berbagai informasi yang terjadi di berbagai belahan dunia kini telah dapat langsung kita ketahui berkat kemajuan teknologi (globalisasi). Saat ini dunia sudah terasa semakin sempit karena cepatnya akses informasi di berbagai belahan dunia membuat dunia ini seolah semakin sempit dikarenakan kita dapat melihat apa yang terjadi di Amerika misalnya, meskipun kita berada di Indonesia. Tentu kemajuan teknologi ini menyebabkan perubahan yang begitu besar pada kehidupan umat manusia dengan segala peradaban dan kebudayaannya. Perubahan ini juga memberikan dampak yang begitu besar terhadap transformasi nilai-nilai yang ada di masyarakat. Khususnya masyarakat dengan budaya dan adat ketimuran seperti Indonesia. Saat ini, di Indonesia dapat kita saksikan begitu besar pengaruh kemajuan t...

Perbedaan Individual Peserta Didik

A.  Pengertian Individu Manusia adalah mahluk yang dapat dipandang dari berbagai sudut pandang . Sejak ratusan tahun sebelum Isa, manusia telah menjadi obyek filsafat, baik obyek formal yang mempersoalkan hakikat manusia maupun obyek material yang mempersoalkan manusia sebagai apa adanya manusia dengan berbagai kondisinya. Sebagaimana dikenal adanya manusia sebagai mahluk yang berpikir atau  homo sapiens, mahluk yang berbuat atau  homo faber, mahluk yang dapat dididik atau  homo educandum dan seterusnya. Dalam kamus Echols & Shadaly (1975), individu adalah kata benda dari individual yang berarti orang, perseorangan, dan oknum. Berdasarkan pengertian di atas dapat dibentuk suatu lingkungan untuk anak yang dapat merangsang perkembangan potensi-potensi yang dimilikinya dan akan membawa perubahan-perubahan apa saja yang diinginkan dalam kebiasaan dan sikap-sikapnya. Dalam pertumbuhan dan perkembangannya, manusia mempunyai kebutuhan-kebutuhan. P...